- I. JUDUL
PREPARAT MASERASI BATANG SIRIH HIJAU DAN SIRIH MERAH
Piper betle L. dan Piper crocatum
- II. TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum pembuatan preparat maserasi tumbuhan adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana membuat preparat yang dapat memberi gambaran yang jelas mengenai bentuk-bentuk sel pada batang tumbuhan.
- III. METODE
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
- Botol Flakon
- Gelas Arloji
- Kaca Penutup
- Kaca Benda
- Spet/Suntikan 5 ml
- Pipet
- Hotplate
- Mikroskop
3.1.2 Bahan
- Batang tumbuhan sirih hijau dan sirih merah
- Larutan KOH 10%
- Asam Nitrat 10% dan Asam Cromat 10%
- Larutan Pewarna Safranin
- Aquades
- Larutan alkohol 30%, 50%, 70%, 80%, 100%
- Larutan alkohol : xylol 3:1, 1:1, 1:3,
- Xylol murni
- Enthelen
3.2 Fungsi Alat dan Bahan
3.2.1 Fungsi Alat
- Botol flakon fungsinya sebagai tempat atau wadah suatu specimen atau organ (batang sirih merah atau sirih hijau) pada saat pemanasan sehingga tidak mudah tumpah karena berbentuk seperti botol kecil.
- Gelas arloji fungsinya sebagai tempat atau wadah suatu specimen atau organ (batang sirih merah atau sirih hijau) pada saat perendaman asam nitrat, asam cromat, pewarna safranin, serta larutan alcohol : xylol sehingga mempermudah penyerapan cairan tersebut kedalam sel-sel batang sirih karena bentuk gelas arloji yang cekung.
- Kaca benda dan kaca penutup fungsinya sebagai tempat specimen yang akan diamati dibawah mikroskop untuk dijadikan preparat dengan cara menaruh specimen diatas kaca benda dan menutupnya dengan kaca penutup.
- Spet/Suntikan fungsinya sebagai alat untuk menghisap dan mengeluarkan cairan/larutan dalam ukuran volume 3 – 5ml.
- Pipet fungsinya sebagai alat untuk menghisap dan mengeluarkan cairan/larutan dalam volume sedikit dengan cara menekan bagian karet pipet.
- Hotplate fungsinya sebagai tempat untuk memanaskan atau mendidihkan suatu bahan cair.
- Mikroskop fungsinya sebagai alat untuk mengamati atau melihat suatu specimen berukuran mikroskopis. Mikroskop yang digunakan pada praktikum ini yakni mikroskop binokuler serta SEM.
3.2.2 Fungsi Bahan
- Larutan KOH 10% fungsinya sebagai zat untuk mengeluarkan udara yang terdapat didalam sel atau jaringan, agar pada tahap selanjutnya batang kayu dapat tenggelam.
- Campuran Asam nitrat 10% dan Asam kromat 10% fungsinya sebagai zat untuk melunakkan batang kayu sehingga memudahkan dalam mengamati bentuk sel atau jaringan pengangkutnya.
- Pewarna safranin fungsinya sebagai pewarnaan merah pada sel atau jaringan pengangkut pada batang sehingga bentuk sel atau jaringan bisa terlihat focus dan lebih cerah.
- Aquades fungsinya sebagai zat untuk mencuci atau washing sebelum/sesudah diberi beberapa macam larutan atau cairan.
- Larutan alcohol bertingkat (30%,50%,70%,80%,100%) fungsinya sebagai zat untuk mendehidrasi atau menghilangkan kadar air yang terkandung dalam sel atau jaringan pada batang. Penggunaan alcohol secara bertingkat bertujuan agar penyerapan kadar air pada batang tidak secara drastis namun secara bertahap, mengingat tumbuhan memiliki dinding sel yang sangat kuat.
- Larutan alcohol : xylol fungsinya sebagai zat untuk dealkoholisasi atau menghilangkan kadar alcohol yang masih tersisa/terserap didalam sel/jaringan pada batang.
- Xylol murni fungsinya sebagai zat untuk menjernihkan atau clearing suatu specimen atau preparat sehingga memudahkan dalam pengamatan.
- Enthelen fungsinya sebagai cairan untuk merekatkan kaca penutup dengan kaca benda yang suda diberi preparat jadi.
3.3 Prosedur Kerja
- Mengambil batang sirih merah dan sirih hijau.
- Memotong batang sirih merah dan sirih hijau yang masih muda sekitar 0,5 cm dan memasukkan ke dalam botol flakon.
- Memberi aquades didalam botol flakon yang sudah berisi batang sirih merah dan sirih hijau hingga terendam.
- Merebus botol flakon berisi aquades diatas hotplate sekitar 5 menit hingga batang terasa lunak.
- Mendinginkan botol flakon berisi aquades, kemudian aquades dibuang dan diganti dengan KOH 10% dan merendamnya selama 3 menit.
- Memindahkan bahan ke gelas arloji serta mencucinya dengan aquades.
- Menetesi bahan dengan campuran, Asam Nitrat 10% : Asam Cromat 10%. 1 tetes : 1 tetes dan dibiarkan sampai lunak.
- Mencuci bahan dengan aquades.
- Menetesi bahan dengan pewarnaan safranin selama 30 menit.
- Mencuci dengan aquades.
- Mendehidrasi alcohol 30%, 50%, 70%, 80%, 100%, 100%, masing-masing 3 menit.
- Mendealkoholisasi campuran alcohol : xylol 3:1, 1:1, 1:3, masing-masing 3 menit.
- Memindahkan bahan ke kaca benda kemudian memencet batang sirih merah dan sirih hijau sehingga lamella batang dan jaringan vascularnya terpisah
- Menetesi xylol murni I selama 3 menit
- Mengamati bahan dibawah mikroskop, sambil menetesi xylol murni II diatas kaca benda.
- Jika pengamatan sudah selesai, maka memberi enthelen pada kaca benda dan menutupnya dengan kaca penutup.
- Memberi label pada preparat yang sudah jadi.
- IV. DATA PENGAMATAN
4.1 Foto Preparat Maserasi Batang Sirih Hijau (Piper betle L.)
4.1.1 Foto Pertama
Keterangan :
1. Serabut trakeida
Gambar 4.1. Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Hijau (Piper betle L)
Topik : Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Hijau (Piper betle L)
Sub-topik : Batang Membujur Sirih Hijau (Piper betle L)
Potret : Fotostereometri
Perbesaran : 400 kali
Tanggal Pengambilan gambar : 14 Mei 2012
4.1.2 Foto Kedua
Keterangan :
- Serabut trakeida 2. Serabut trakeid
Gambar 4.2. Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Hijau (Piper betle L)
Topik : Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Hijau (Piper betle L)
Sub-topik : Batang membujur sirih hijau (Piper betle L)
Potret : Fotostereometri
Perbesaran : 400 kali
Tanggal Pengambilan gambar : 14 Mei 2012
4.2 Foto Preparat Batang Sirih Merah (Piper crocatum)
4.2.1 Foto Pertama
Keterangan :
1. Trakeid 2. Serabut trakeida 3.Trakea
Gambar 4.3. Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Merah (Piper crocatum)
Topik : Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Merah (Piper crocatum)
Sub-topik : Batang membujur sirih merah (Piper crocatum)
Potret : Fotostereometri
Perbesaran : 400 kali
Tanggal Pengambilan gambar : 14 Mei 2012
4.2.2 Foto Kedua
Keterangan :
- Serabut trakeid 2. Serabut trakeida
Gambar 4.4. Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Merah (Piper crocatum)
Topik : Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Merah (Piper crocatum)
Sub-topik : Batang membujur sirih merah (Piper crocatum)
Potret : Fotostereometri
Perbesaran : 400 kali
Tanggal Pengambilan gambar : 14 Mei 2012
- I. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Klasifikasi Ilmiah Sirih Hijau dan Sirih Merah
1.1.1 Sirih Hijau
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L. (Anonymous, 2012)
1.1.2 Sirih Merah
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Piperales
Famili: Piperaceae
Genus: Piper
Spesies: Piper crocatum Ruiz & Pav. (Anonymous, 2012)
1.2 Jaringan Pengangkut pada Organ Batang
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem yang menggunakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan pengangkut bahan organic (bahan-bahan makanan).
- Xylem
Menurut Wibisono (1993), pada dasarnya xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa tipe sel yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran transpor dan penyokong. Xilem juga dapat mempunyai serabut sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme.
Xilem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem sekunder.
Jaringan Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur : Trakea, trakeid, serabut xylem, serta parenkim xylem.
- Floem
Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-kadang ada sel atau jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya kelenjar getah. Fungsi floem sebagai jaringan translokasi bahan organik (asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah kecil ditemukan juga asam amino dan hormon.
Seperti halnya pada xilem, floem yang berasal dari perkembangan prokambium disebut floem primer dan yang merupakan hasil perkembangan kambium disebut floem sekunder. Harus diperhatikan di sini bahwa floem dan xilem yang strukutur dan fungsinya berbeda itu pada pertumbuhan sekundernya berasal dari sel yang sama. Meskipun pada mulanya berkas-berkas floem letaknya terpisah, tetapi pada perkembangan selanjutnya akan membentuk kesatuan sistem karena saling beranastomisis (membentuk anyaman).
Jaringan Floem terdapat pada bagian kulit kayu. Jaringan Floem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut : Pembuluh, Sel pengiring, parenkim floem, serta serabut floem (Idris, 2011).
1.3 Analisis Hasil Pengamatan
Pada praktikum ini kelompok kami membuat preparat maserasi tumbuhan. Tumbuhan yang digunakan pada praktikum ini adalah sirih hijau (Piper betle L) dan sirih merah (Piper crocatum). Bagian dari tumbuhan sirih yang digunakan dalam pembuatan preparat maserasi adalah bagian batang muda sirih hijau dan sirih merah.
Preparat Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Prinsip kerja dari teknik pembuatan ini adalah dengan cara memutuskan lamella tengah dari sel tumbuhan. Pemutusan lamella tengah bertujuan memisahkan bagian sel dengan sel lainnya sehingga sel bisa dilihat secara satuan utuh. Teknik ini sangat bermanfaat. Banyak penelitian melakukan teknik ini untuk mengekstraksi suatu zat atau bagian tertentu dari sel tumbuhan (Supriadi,2008).
Pada preparat yang diamati yaitu batang sirih hijau (Piper betle L) dan sirih merah (Piper crocatum), bahwa pada perbesaran 400 kali jaringan-jaringan penyusun sel batang sirih hijau dan sirih merah terlihat jelas bagian penyusun jaringan xylem yakni trakea, serabut trakeid dan trakeida. Salah satu faktor yang mempengaruhi jaringan penyusun tumbuhan terlihat dengan jelas adalah perebusan batang dan pemberian pewarna safranin.
Menurut Idris (2011) Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem yang menggunakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan pengangkut bahan organic (bahan-bahan makanan). Xylem dan Floem bersama-sama sering disebut sebagai berkas pengangkut (berkas vascular). Tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut disebut tumbuhan vaskular, termasuk di dalamnya Pteridophyta dan Spermatophyta. Dari kedua bagian berkas pengangkut itu, xilem mempunyai struktur yang lebih tegar sehingga dapat utuh sewaktu berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai bahan identifikasi bagi tumbuhan jenis vaskular.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap preparat maserasi terlihat bahwa masing-masing sel penyusun kayu memiliki bentuk berbeda-beda. Komponennya yang teramati dapat dibedakan menjadi sel trakea, trakeid dan serat. Karakteristik komponen kayu menurut Hidayat (1995) dijabarkan sebagai berikut. Trakea merupakan sel panjang dengan lubang perforasi di kedua ujungnya. Trakeid memiliki sel dengan bentuk memanjang tanpa perforasi tetapi memiliki beberapa bagian dinding sel yang tidak menebal (noktah) berfungsi untuk pengangkutan air. Sedangkan komponen serat dalam xylem merupakan sel panjang dengan dinding berlignin dan tebal dinding biasanya lebih tebal daripada trakeid. Ada dua macam serat, yakni serat trakeid dan serat libriform.
Dalam prosedur kerja pembuatan preparat, langkah awal setelah batang dipotong adalah perendaman kayu dengan KOH 10 % selama 3 menit. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan udara yang terdapat di dalam sel atau jaringan, agar pada tahap selanjutnya kayu dapat tenggelam.
Campuran asam kromat 10% dan asam nitrat 10% digunakan untuk melunakkan kayu. Perendaman kayu dalam asam kromat dan asam nitrat pada selama 3 menit dimaksudkan untuk mempercepat hidrolisa dan pelarutan lamela tengah agar sel-sel penyusun kayu dapat terurai dan dipisah-dipisahkan. Sel-sel penyusun kayu tersebut diwarnai dengan safranin 1% dalam air agar lebih mudah diamati.
Pemilihan batang yang akan digunakan menjadi penentu apakah jaringan penyusun batang tumbuhan dapat terlihat dengan jelas. Batang yang kelompok kami gunakan adalah batang yang tidak terlalu tua maupun terlalu muda atau merupakan batang yang masih mengalami pertumbuhan primer. Batang yang muda dan tua tentunya akan memberikan gambaran yang berbeda dalam jaringan penyusunnya.
Keterampilan dari praktikan juga menjadi faktor keberhasilan pembuatan preparat maserasi tumbuhan ini. Apabila praktikan tidak memperhatikan cara kerja secara baik maka preparat maserasi yang dihasilkan tidak akan sempurna. Waktu lamanya pemberian larutan safranin juga sangat mempengaruhi penampakan jaringan pada pada preparat. Waktu yang relative bagus antara 30-40 menit.
- I. KESIMPULAN
- Preparat Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh.
- Pada pembuatan preparat maserasi tumbuhan batang sirih hijau (Piper betle L) dan batang sirih merah (Piper crocatum) jaringan penyusun batang tumbuhan tersebut terlihat jelas.
- Jaringan yang terlihat adalah jaringan pengangkut xylem yang terdiri dari sel trakea, serabut trakeid, dan trakeida.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi baik buruknya hasil preparat maserasi pada tumbuhan batang sirih hijau (Piper betle L) dan batang sirih merah (Piper crocatum) ini yaitu keras lunaknya batang sirih yang direbus dan juga pada proses pewarnaan yang membutuhkan ketrampilan dan kesabaran.
- Larutan yang digunakan untuk melunakkan batang sirih hijau dan sirih merah adalah larutan asam nitrat dan asam cromat.
- Pewarma yang digunakan dalam preparat maserasi adalah pewarna safranin.
- Larutan penjernih yang digunakan adalah larutan xylol
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB Bandung.
Wahyuni, Sri. 2012. BukuPetunjukPraktikumMikroteknik. Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang: Malang.
Anonymous. 2012. (Online) http://www.plantamor.com/index.php?plant=2092. Diakses tanggal 18 Mei 2012
Idris.2011. (Online) http://kuecingitem.wordpress.com/2011/01/06/jaringan-pengangkut-xilem-floem/. Diakses tanggal 18 Mei 2012.
Supriyadi.2011. (Online) http://gauzsupriadi.wordpress.com/2011/02/28/maserasi-tumbuhan/. Diakses tanggal 18 Mei 2012
Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk, 1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta.