Tiga Dara Bukan Bencana

Sebagian besar orang mengira lebih menyukai anak laki-laki daripada perempuan. “anak laki-laki itu ahli waris, hebat, keren, dll” sedangkan “anak perempuan itu lemah, tidak membanggakan, dll”. Bahkan di zaman jahiliyah, seseorang yang memiliki anak perempuan harus dikubur hidup-hidup, karena tidak berguna. Jika di zaman ini masih banyak orang yang berfikiran seperti itu. Maka tidak jauh beda dengan zaman jahiliyah, zaman sebelum Rosulullah SAW dilahirkan.  Sungguh miris melihat, mendengar berbagai media sosial, ataupun berita mengenai anak yang dibunuh, dibuang di zaman yang modern namun kenyataannya miskin moral ini.
Allah berfirman dalam surah At Takwir ayat 8-9:

“Dan apabila anak-anak perempuan yang dikuburkan hidup-hidup itu ditanya (yakni pada hari kiamat) kerana dosa apakah dia dibunuh?”

Semoga kita dijauhkan dari sifat-sifat dzolim seperti diatas. Amin

Keistimewaan Mempunyai Anak Perempuan (Sumber :Abu Unaisah M Yusri)

Hadis Riwayat Imam Bukhari,

“Bahawasanya Aisyah isteri Nabi SAW berkata: Datang seorang perempuan bersama kedua anak perempuannya, lalu dia minta (sesuatu) kepadaku dan aku tidak mempunyai sesuatu apa pun juga selain dari sebiji kurma. Lalu aku berikan sebiji kurma itu kepadanya dan dia pun mengambilnya, kemudian dia membagi kurma tersebut di antara kedua anak perempuannya (satu kurma dibahagi dua) dan perempuan itu tidak memakan sedikit pun juga dari kurma tersebut. Kemudian dia keluar bersama kedua orang anak perempuannya. Lalu masuklah Nabi SAW menemuiku, kemudian aku ceritakan kejadian tersebut, maka bersabdalah Nabi SAW,

“Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak PEREMPUANNYA, lalu dia BERBUAT IHSAN (kebaikan) kepada mereka, niscaya mereka (anak-anak perempuan yang dididik dengan baik oleh orangtuanya) akan menjadi tabir baginya dari api neraka.”

Dari Anas Bin Malik RA. “Telah bersabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang mendidik kedua anak perempuannya sampai baligh niscaya dia akan datang pada hari kiamat, aku dan dia (yakni bersama-sama Nabi SAW ke dalam syurga).” (Anas berkata). “Dan beliau mengumpulkan jari-jarinya.”
(HR Imam Muslim)

Dalam hadis yang lain Riwayat Imam Ibnu Majah dan Bukhari serta Imam Ahmad dari Uqbah bin Amir,

“Telah bersabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang mempunyai tiga orang anak perempuan lalu dia bersabar atas mereka dan memberi makan dan minum dan pakaian kepada mereka dari hartanya, niscaya mereka (anak-anak perempuan tersebut) menjadi hijab baginya dari api neraka pada hari kiamat.”

Allah menjawab gelisahku

Dalam malam aku bersimpuh
Berurai air mata, Berujung resah
Hamba lemah…sungguh hamba lemah dihadap-Mu
Tak ada tujuan untuk hamba berlari
Tak ada tempat untuk hamba bersembunyi
Hanya kepada-Mu hamba berlindung
Hanya kepada-Mu Wahai sang penyejuk jiwa
Sang Pengobat hati, Sang Penyembuh lara
Engkau jawab doaku malam ini
Dengan ayat-ayatmu
Surah An-naml Ayat 62 :

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).”

Tubuh hamba gemetar, air mata tak terbendung lagi
Ampuni hamba ya Rabb,.yang selalu meminta kepada-Mu
Memohon dan merengek kepada-Mu
Namun, hamba lupa akan kewajibanku
Untuk melaksanakan perintah-Mu..Untuk selalu mengingat-Mu..
Ampuni segala dosa hamba Ya Allah

Penat atau Bosan?

Penat atau Bosan…  Aku terkunci dalam ruang jeruji besi…   Terkekang tak mampu berdiri…   Bahkan berlaripun tak ada nyali…

Tak hentinya ocehan orang sana sini…  Ingin kubungkus saja kuping ini… Tuk menghalang celotehan berduri…  Tak tahukah mereka kalau kata-kata itu hanya obral janji…  Pandai bersilat lidah tak ada bukti…

Banyak yang bilang “cintai apa yang kamu lakukan, dan lakukan apa yang kamu cintai” dengan begitu segala pekerjaan terasa nyaman dan ringan…

Aku melakukan apa yang aku cintai… melihat wajah cerah anak-anak itu, aku bangga… melihat senyum ceria anak-anak itu, aku sungguh ria… mendengar curahan hati mereka, aku tersayat seduh… tapi yang mengganjal dalam pikiranku “aku terbebani”.. sungguh amanah ini aku tidak menginginkan…

Aku tidak mencintai apa yang aku lakukan… ya benar, karena beban ini… aku terkukung sendiri… Bukan penat, bukan pula bosan… Entah apakah itu… Hanya saja ingin kulepas pergi… mengejar cita dan mimpi yang belum kuraih…Tapi aku percaya akan keajaiban sang Illahi Robbi ^_^

 

~Monday, 18 April 2016~

Lilin – Lilin Kecil

Seperti lilin lilin kecil
Kalian memberikan cahaya mungil
Tak pantang panas, hingga menggigil
Tetap semangat walau kadang tak adil

Seperti lilin lilin kecil
Api kalian tak pernah padam
Tak pantang ombak, hingga karam
Tetap berdiri tegak, tanpa ada geram

Seperti lilin lilin kecil
Jauh merantau berbagi ilmu dan cerita
Kalian tunjukkan pada kami tentang asa dan cita
Kebanggaan hanya untuk ayah dan bunda

Seperti lilin lilin kecil
Jangan kau merasa hampa dan sengsara
Gelap bukan berarti buta
Sepercik cahaya mampu menghapus luka

Seperti lilin lilin kecil
Kata orang mungkin tidak berarti apa apa
Tapi bagi kami kalian luar biasa
Terus berkarya untuk bangsa dan agama

Seperti lilin lilin kecil
Kalian para siswi smp putri…

~sunday, 20 march 2016~

IPA versus Nahwu

Mata pelajaran sains seperti matematika, fisika, kimia sebagian besar siswa menghindari mapel tersebut. kalau di SMP kurikulum 2013 dikenal istilah IPA terpadu. hal yang lucu dan mengherankan di sekolah menengah pertama yang saya naungi, anak didik saya lebih mengernyitkan dahi mereka ketika mendengar kata “nahwu”, bahkan bibir mereka langsung menunjukkan angka delapan dalam bahasa arab.hehe.. sampai-sampai ada celetukan “untung tidak ada olimpiade nahwu ustadzah”.. mendengar itu saya tersenyum lebar.

Nahwu itu merupakan ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah bahasa arab. Ada juga istilah shorof. kedua ilmu inilah yang wajib dikuasai bagi anak didik saya supaya mahir berbahasa arab dan bisa membaca kitab. Kalo dalam bahasa inggris mungkin dikenal istilah Grammar, Tenses, Vocab, dll.  Meskipun dalam bahasa inggris terlihat sangat mudah, tapi dalam bahasa arab itu lebih rumit. Jadi wajar saja anak didik saya lebih menyukai IPA daripada Nahwu. atau mungkin tidak keduanya. hahaha…

Tetapi sesulit apapun nahwu itu,.mereka tetaplah anak didik saya yang hebat. Bangun pagi-pagi sholat qiyamul lail, berdzikir hingga sholat subuh berjama’ah dan wirid hingga mereka menimba ilmu dunia pukul 06.30, mereka menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, mereka belajar ilmu akhirat,  sungguh mereka luar biasa.

Dan seharusnya kita sebagai ustadzah, bisa memahami bagaimana anak didik kita harus belajar dengan beban yang begitu banyaknya. tidak perlu marah-marah bahkan membentak jika ada nilai anak-anak yang turun, mungkin saja bukan karena mereka tetapi kita sebagai ustadzah yang tidak bisa menyampaikan materi kita dengan baik.  Tidak perlu menggosipkan anak-anak yang bermasalah seperti terlambat, ramai, dsb. tetapi pendekatan itu jauh lebih baik daripada kita membicarakan keburukan anak didik kita.

“Mereka anak-anak saya yang jenius, jauh merantau demi menimba ilmu akhirat dan dunia, demi membanggakan kedua orang tua mereka. Saya yakin kalian BISA, karena kalian LUAR BIASA ^_^”

~Monday, 14 March 2016~

Allah is the greatest

Rasanya saya sudah lelah…yang paling mengherankan, orang-orang yang tidak tau apa-apa, menjadi sok tau. orang-orang yang tidak peduli, menjadi sok perhatian.  yang paling mengherankan, melihat orang yang jauh lebih mementingkan kesalahan/kekurangan orang lain dari pada kelebihannya. bersuara tanpa arah dan tujuan, entah itu benar atau dilebih-lebihkan. Tak ada tindakan nyata, hanya bualan belaka….

Rasanya saya sudah jenuh,..yang paling mengherankan, orang-orang berebut kejar pujian, tahta, kekayaan namun lupa dengan siapa yang menciptakan. yang paling mengherankan, orang-orang lebih memilih diam tanpa suara padahal mereka itu salah…

Rasanya saya bukanlah saya yang dahulu…tersenyum lepas tanpa rekayasa. raut wajah sumringah tanpa prasangka. berjalan dengan tegap tanpa goyah.. Saya yang sekarang terbebani, iya benar.  Tapi itu membuat saya lebih dewasa.  saya dewasa?? tidak juga. Justru saya rasa lebih kekanak-kanakan..hanya mengeluh, ngedumel, ngoomel. lantas mau apa? kalau ada CCTV mungkin saya sudah lambaikan tangan. Ah..tapi itu tindakan pengecut…

But Allah… You are the greatest. Engkau jauh lebih besar dari masalah saya. Sungguh tak pantas saya mengeluh. Padahal telah Engkau jelaskan dalam Surat Ar-Rahman dimana ayat itu terulangi sebanyak 31x “Lalu Nikmat Allah manalagi yang kamu dustakan”…. Sungguh saya keliru. hanya melihat dari sisi masalah itu, padahal nikmat yang kau berikan sungguh tak terhitung jumlahnya..  ا ستغفر ا لله ..

~Tuesday, 10 November 2015

Ustadzah itu…..

Sama halnya dengan seorang guru, ustadzah itu nama pengajar di pondok atau ma’had. nama ustadzah sebenarnya berat untuk saya. Karna mungkin ilmu agama saya masih belum sempurna . lebih tepatnya masih jauh dari kesempurnaan. Saya masih harus banyak belajar. Saya senang mengajar di sekolah ini “smp putri al azhar” .  anak didik saya yang sangat hebat… tidak hanya belajar matematika, ipa, ips, pkn, dan kawan-kawannya, tapi mereka juga belajar ilmu fiqih, nahwu, shorof, tauhid. Dan hebatnya lagi mereka hafal beberapa surat di al-qur’an, juz 30, juz 29, juz 1. Dan itu….saya sebagai ustadzah masih perlu banyak belajar juga dari mereka.

Sesekali saya memandang satu persatu anak didik saya, wajah polos itu masih bersih, tanpa kerutan, kelak mereka akan menjadi generasi penerus bangsa yang hebat, anti korup, mengutamakan iman dan islam. itu doa saya…  Meskipun saya perhatikan mereka lelah, penat, dan jenuh dengan hafalan yang berjibun-jibun.. mereka ingin berteriak..menghirup segarnya udara bebas.  Tapi mereka anak didik saya yang luar biasa,. Dan para ustadzah ini saya harap bisa melihat mereka. Tidak hanya mengajar, mengamalkan ilmu, tapi mampu mendidik, membina akhlaqul karimah. Tidak hanya memarahi mereka kalau berbuat salah tapi juga mampu memberikan contoh/tauladan yang baik buat mereka. Tidak hanya menyalahkan mereka karena tidak mengerjakan PR, tidak memakai atribut, ramai, tapi mampu menjadi tempat curhat mereka kenapa mereka bertindak seperti itu…

Ustadzah itu…tidak memandang anak didik mereka sebelah mata, tidak hanya peduli kepada siswi yang pandai, yang rajin, yang kaya, atau yang cantik. Tapi mampu mengubah siswi yang kurang pintar, yang malas, yang jorok menjadi siswi yang jauh lebih baik.

Ustadzah itu….harus adil. bukan berarti memberikan porsi sama kepada anak didiknya, namun mampu memberikan porsi yang sesuai dengan kebutuhan anak didiknya.

Ustadzah itu…sang motivator. bukan berarti menjatuhkan semangat dan mental siswi yang kurang pintar sebagai contoh. namun mampu memberikan semangat bahwa mereka (anak didik) pasti bisa dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Ustadzah itu…disiplin. Bukan hanya bertugas untuk mengajar, datang siang dan pulang pagi. karna  alasan ini dan itu. karna takut dipandang buruk sama atasan. tapi hadir tepat waktu, karena ustadzah itu..istiqomah dalam menjalankan amanah dan tanggung jawabnya. Melihat semangat anak didiknya berangkat pagi-pagi untuk belajar. Saya harap ustadah di sekolah ini bisa menjadi panutan disiplin bagi anak didiknya..

~Wednesday, 04 November 2015~

 

PEMBUATAN PREPARAT MELALUI METODE MASERASI

  1. I.             JUDUL

PREPARAT MASERASI BATANG SIRIH HIJAU DAN SIRIH MERAH

Piper betle L. dan Piper crocatum

  1. II.          TUJUAN

Adapun tujuan dari praktikum pembuatan preparat maserasi tumbuhan adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana membuat preparat yang dapat memberi gambaran yang jelas mengenai bentuk-bentuk sel pada batang tumbuhan.

  1. III.       METODE

3.1  Alat dan Bahan

3.1.1     Alat

  1. Botol Flakon
  2. Gelas Arloji
  3. Kaca Penutup
  4. Kaca Benda
  5. Spet/Suntikan 5 ml
  6. Pipet
  7. Hotplate
  8. Mikroskop

3.1.2     Bahan

  1. Batang tumbuhan sirih hijau dan sirih merah
  2. Larutan KOH 10%
  3. Asam Nitrat 10% dan Asam Cromat 10%
  4. Larutan Pewarna Safranin
  5. Aquades
  6. Larutan alkohol 30%, 50%, 70%, 80%, 100%
  7. Larutan alkohol : xylol 3:1, 1:1, 1:3,
  8. Xylol murni
  9. Enthelen

3.2  Fungsi Alat dan Bahan

3.2.1        Fungsi Alat

  1. Botol flakon fungsinya sebagai tempat atau wadah suatu specimen atau organ (batang sirih merah atau sirih hijau) pada saat pemanasan sehingga tidak mudah tumpah karena berbentuk seperti botol kecil.
  2. Gelas arloji fungsinya sebagai tempat atau wadah suatu specimen atau organ (batang sirih merah atau sirih hijau) pada saat perendaman asam nitrat, asam cromat, pewarna safranin, serta larutan alcohol : xylol sehingga mempermudah penyerapan cairan tersebut kedalam sel-sel batang sirih karena bentuk gelas arloji yang cekung.
  3. Kaca benda dan kaca penutup fungsinya sebagai tempat specimen yang akan diamati dibawah mikroskop untuk dijadikan preparat dengan cara menaruh specimen diatas kaca benda dan menutupnya dengan kaca penutup.
  4. Spet/Suntikan fungsinya sebagai alat untuk menghisap dan mengeluarkan cairan/larutan dalam ukuran volume 3 – 5ml.
  5. Pipet fungsinya sebagai alat untuk menghisap dan mengeluarkan cairan/larutan dalam volume sedikit dengan cara menekan bagian karet pipet.
  6. Hotplate fungsinya sebagai tempat untuk memanaskan atau mendidihkan suatu bahan cair.
  7. Mikroskop fungsinya sebagai alat untuk mengamati atau melihat suatu specimen berukuran mikroskopis. Mikroskop yang digunakan pada praktikum ini yakni mikroskop binokuler serta SEM.

3.2.2     Fungsi Bahan

  1. Larutan KOH 10% fungsinya sebagai zat untuk mengeluarkan udara yang terdapat didalam sel atau jaringan, agar pada tahap selanjutnya batang kayu dapat tenggelam.
  2. Campuran Asam nitrat 10% dan Asam kromat 10% fungsinya sebagai zat untuk melunakkan batang kayu sehingga memudahkan dalam mengamati bentuk sel atau jaringan pengangkutnya.
  3. Pewarna safranin fungsinya sebagai pewarnaan merah pada sel atau jaringan pengangkut pada batang sehingga bentuk sel atau jaringan bisa terlihat focus dan lebih cerah.
  4. Aquades fungsinya sebagai zat untuk mencuci atau washing sebelum/sesudah diberi beberapa macam larutan atau cairan.
  5. Larutan alcohol bertingkat (30%,50%,70%,80%,100%) fungsinya sebagai zat untuk mendehidrasi atau menghilangkan kadar air yang terkandung dalam sel atau jaringan pada batang. Penggunaan alcohol secara bertingkat bertujuan agar penyerapan kadar air pada batang tidak secara drastis namun secara bertahap, mengingat tumbuhan memiliki dinding sel yang sangat kuat.
  6. Larutan alcohol : xylol fungsinya sebagai zat untuk dealkoholisasi atau menghilangkan kadar alcohol yang masih tersisa/terserap didalam sel/jaringan pada batang.
  7. Xylol murni fungsinya sebagai zat untuk menjernihkan atau clearing suatu specimen atau preparat sehingga memudahkan dalam pengamatan.
  8. Enthelen fungsinya sebagai cairan untuk merekatkan kaca penutup dengan kaca benda yang suda diberi preparat jadi.

3.3  Prosedur Kerja

  1. Mengambil batang sirih merah dan sirih hijau.
  2. Memotong batang sirih merah dan sirih hijau yang masih muda sekitar 0,5 cm dan memasukkan ke dalam botol flakon.
  3. Memberi aquades didalam botol flakon yang sudah berisi batang sirih merah dan sirih hijau hingga terendam.
  4. Merebus botol flakon berisi aquades diatas hotplate sekitar 5 menit hingga batang terasa lunak.
  5. Mendinginkan botol flakon berisi aquades, kemudian aquades dibuang dan diganti dengan KOH 10% dan merendamnya selama 3 menit.
  6. Memindahkan bahan ke gelas arloji serta mencucinya dengan aquades.
  7. Menetesi bahan dengan campuran, Asam Nitrat 10% : Asam Cromat 10%. 1 tetes :  1 tetes dan dibiarkan sampai lunak.
  8. Mencuci bahan dengan aquades.
  9. Menetesi bahan dengan pewarnaan safranin selama 30 menit.
  10. Mencuci dengan aquades.
  11. Mendehidrasi alcohol 30%, 50%, 70%, 80%, 100%, 100%, masing-masing 3 menit.
  12. Mendealkoholisasi campuran alcohol : xylol 3:1, 1:1, 1:3, masing-masing 3 menit.
  13. Memindahkan bahan ke kaca benda kemudian memencet batang sirih merah dan sirih hijau sehingga lamella batang dan jaringan vascularnya terpisah
  14. Menetesi xylol murni I selama 3 menit
  15. Mengamati bahan dibawah mikroskop, sambil menetesi xylol murni II diatas kaca benda.
  16. Jika pengamatan sudah selesai, maka memberi enthelen pada kaca benda dan menutupnya dengan kaca penutup.
  17. Memberi label pada preparat yang sudah jadi.
  1. IV.       DATA PENGAMATAN

4.1  Foto Preparat Maserasi Batang Sirih Hijau (Piper betle L.)

4.1.1 Foto Pertama

Keterangan   :

1. Serabut trakeida

Gambar 4.1. Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Hijau (Piper betle L)

Topik                                          : Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih  Hijau (Piper betle L)

Sub-topik                                   : Batang Membujur Sirih Hijau (Piper betle L)

Potret                                         : Fotostereometri

Perbesaran                                  : 400 kali

Tanggal Pengambilan gambar             : 14 Mei 2012

4.1.2 Foto Kedua

Keterangan :

  1. Serabut trakeida             2. Serabut trakeid

Gambar 4.2. Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Hijau (Piper betle L)

Topik                                          : Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Hijau (Piper betle L)

Sub-topik                                   : Batang membujur sirih hijau (Piper betle L)

Potret                                         : Fotostereometri

Perbesaran                                  : 400 kali

Tanggal Pengambilan gambar   : 14 Mei 2012

4.2 Foto  Preparat Batang Sirih Merah (Piper crocatum)

4.2.1 Foto Pertama

Keterangan   :

1. Trakeid     2. Serabut trakeida      3.Trakea

Gambar 4.3. Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Merah (Piper crocatum)

Topik                                        : Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Merah (Piper crocatum)

Sub-topik                                  : Batang membujur sirih merah (Piper crocatum)

Potret                                        : Fotostereometri

Perbesaran                                : 400 kali

Tanggal Pengambilan gambar : 14 Mei 2012

4.2.2 Foto Kedua

Keterangan :

  1. Serabut trakeid             2. Serabut trakeida

Gambar 4.4. Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Merah (Piper crocatum)

Topik                                             : Preparat Maserasi Batang Membujur Sirih Merah (Piper crocatum)

Sub-topik                                      : Batang membujur sirih merah (Piper crocatum)

Potret                                            : Fotostereometri

Perbesaran                                     : 400 kali

Tanggal Pengambilan gambar : 14 Mei 2012

  1. I.             HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1  Klasifikasi Ilmiah Sirih Hijau dan Sirih Merah

1.1.1        Sirih Hijau

Kingdom               : Plantae
Subkingdom          : Tracheobionta
Super Divisi          : Spermatophyta
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
Sub Kelas              : Magnoliidae
Ordo                      : Piperales
Famili                    : Piperaceae
Genus                    : Piper
Spesies                  : Piper betle L.            (Anonymous, 2012)

1.1.2        Sirih Merah

Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Piperales
Famili: Piperaceae
Genus: Piper
Spesies: Piper crocatum Ruiz & Pav.       (Anonymous, 2012)

1.2  Jaringan Pengangkut pada Organ Batang

Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem yang menggunakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan pengangkut bahan organic (bahan-bahan makanan).

  1. Xylem
Menurut Wibisono (1993), pada dasarnya xilem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa tipe sel yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran transpor dan penyokong. Xilem juga dapat mempunyai serabut sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme.

Xilem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem sekunder.

Jaringan Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur : Trakea, trakeid, serabut xylem, serta parenkim xylem.

  1. Floem
Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-kadang ada sel atau jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya kelenjar getah. Fungsi floem sebagai jaringan translokasi bahan organik (asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah kecil ditemukan juga asam amino dan hormon.

Seperti halnya pada xilem, floem yang berasal dari perkembangan prokambium disebut floem primer dan yang merupakan hasil perkembangan kambium disebut floem sekunder. Harus diperhatikan di sini bahwa floem dan xilem yang strukutur dan fungsinya berbeda itu pada pertumbuhan sekundernya berasal dari sel yang sama. Meskipun pada mulanya berkas-berkas floem letaknya terpisah, tetapi pada perkembangan selanjutnya akan membentuk kesatuan sistem karena saling beranastomisis (membentuk anyaman).

Jaringan Floem terdapat pada bagian kulit kayu. Jaringan Floem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut : Pembuluh, Sel pengiring, parenkim floem, serta serabut floem (Idris, 2011).

1.3  Analisis Hasil Pengamatan

Pada praktikum ini kelompok kami membuat preparat maserasi tumbuhan. Tumbuhan yang digunakan pada praktikum ini adalah sirih hijau (Piper betle L) dan sirih merah (Piper crocatum). Bagian dari tumbuhan sirih yang digunakan dalam pembuatan preparat maserasi adalah bagian batang muda sirih hijau dan sirih merah.

Preparat Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh. Prinsip kerja dari teknik pembuatan ini adalah dengan cara memutuskan lamella tengah dari sel tumbuhan. Pemutusan lamella tengah bertujuan memisahkan bagian sel dengan sel lainnya sehingga sel bisa dilihat secara satuan utuh. Teknik ini sangat bermanfaat. Banyak penelitian melakukan teknik ini untuk mengekstraksi suatu zat atau bagian tertentu dari sel tumbuhan (Supriadi,2008).

Pada preparat yang diamati yaitu batang sirih hijau (Piper betle L) dan sirih merah (Piper crocatum), bahwa pada perbesaran 400 kali jaringan-jaringan penyusun sel batang sirih hijau dan sirih merah terlihat jelas bagian penyusun jaringan xylem yakni trakea, serabut trakeid dan trakeida. Salah satu faktor yang mempengaruhi jaringan penyusun tumbuhan terlihat dengan jelas adalah perebusan batang dan pemberian pewarna safranin.

Menurut Idris (2011) Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem yang menggunakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan pengangkut bahan organic (bahan-bahan makanan). Xylem dan Floem bersama-sama sering disebut sebagai berkas pengangkut (berkas vascular). Tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut disebut tumbuhan vaskular, termasuk di dalamnya Pteridophyta dan Spermatophyta. Dari kedua bagian berkas pengangkut itu, xilem mempunyai struktur yang lebih tegar sehingga dapat utuh sewaktu berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai bahan identifikasi bagi tumbuhan jenis vaskular.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap preparat maserasi terlihat bahwa masing-masing sel penyusun kayu memiliki bentuk berbeda-beda. Komponennya yang teramati dapat dibedakan menjadi sel trakea, trakeid dan serat. Karakteristik komponen kayu menurut Hidayat (1995) dijabarkan sebagai berikut. Trakea merupakan sel panjang dengan lubang perforasi di kedua ujungnya. Trakeid memiliki sel dengan bentuk memanjang tanpa perforasi tetapi memiliki beberapa bagian dinding sel yang tidak menebal (noktah) berfungsi untuk pengangkutan air.  Sedangkan komponen serat dalam xylem merupakan sel panjang dengan dinding berlignin dan tebal dinding biasanya lebih tebal daripada trakeid. Ada dua macam serat, yakni serat trakeid dan serat libriform.

Dalam prosedur kerja pembuatan preparat, langkah awal setelah batang dipotong adalah perendaman kayu dengan KOH 10 % selama 3 menit. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan udara yang terdapat di dalam sel atau jaringan, agar pada tahap selanjutnya kayu dapat tenggelam.

Campuran asam kromat 10% dan asam nitrat 10% digunakan untuk melunakkan kayu. Perendaman kayu dalam asam kromat dan asam nitrat pada selama 3 menit dimaksudkan untuk mempercepat hidrolisa dan pelarutan lamela tengah agar sel-sel penyusun kayu dapat terurai dan dipisah-dipisahkan. Sel-sel penyusun kayu tersebut diwarnai dengan safranin 1% dalam air agar lebih mudah diamati.

Pemilihan batang yang akan digunakan menjadi penentu apakah jaringan penyusun batang tumbuhan dapat terlihat dengan jelas. Batang yang kelompok kami gunakan adalah batang yang tidak terlalu tua maupun terlalu muda atau merupakan batang yang masih mengalami pertumbuhan primer. Batang yang muda dan tua tentunya akan memberikan gambaran yang berbeda dalam jaringan penyusunnya.

Keterampilan dari praktikan juga menjadi faktor keberhasilan pembuatan preparat maserasi tumbuhan ini. Apabila praktikan tidak memperhatikan cara kerja secara baik maka preparat maserasi yang dihasilkan tidak akan sempurna. Waktu lamanya pemberian larutan safranin juga sangat mempengaruhi penampakan jaringan pada pada preparat. Waktu yang relative bagus antara 30-40 menit.

  1. I.             KESIMPULAN
    1. Preparat Maserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel secara utuh.
    2. Pada pembuatan preparat maserasi tumbuhan batang sirih hijau (Piper betle L) dan batang sirih merah (Piper crocatum) jaringan penyusun batang tumbuhan tersebut terlihat jelas.
    3. Jaringan yang terlihat adalah jaringan pengangkut xylem yang terdiri dari sel trakea, serabut trakeid, dan trakeida.
    4. Faktor-faktor yang mempengaruhi baik buruknya hasil preparat maserasi pada tumbuhan batang sirih hijau (Piper betle L) dan batang sirih merah (Piper crocatum) ini yaitu keras lunaknya batang sirih yang direbus dan juga pada proses pewarnaan yang membutuhkan ketrampilan dan kesabaran.
    5. Larutan yang digunakan untuk melunakkan batang sirih hijau dan sirih merah adalah larutan asam nitrat dan asam cromat.
    6. Pewarma yang digunakan dalam preparat maserasi adalah pewarna safranin.
    7. Larutan penjernih yang digunakan adalah larutan xylol

    DAFTAR PUSTAKA

    Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB Bandung.

    Wahyuni, Sri. 2012. BukuPetunjukPraktikumMikroteknik. Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang: Malang.

    Anonymous. 2012. (Online) http://www.plantamor.com/index.php?plant=2092. Diakses tanggal 18 Mei 2012

    Idris.2011. (Online) http://kuecingitem.wordpress.com/2011/01/06/jaringan-pengangkut-xilem-floem/. Diakses tanggal 18 Mei 2012.

    Supriyadi.2011. (Online) http://gauzsupriadi.wordpress.com/2011/02/28/maserasi-tumbuhan/. Diakses tanggal 18 Mei 2012

    Soerodikoesoemo, Wibisono, dkk,  1993, Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Penerbit Universitas Terbuka, Depdikbud Jakarta.